Khutbatul Wada


Khutbatul wada seperi biasa diartikan sebagai khutbah perpisahan.ya, begitulah khutbah atau ceramah tentang pesan dan nasehat dari para kyai menjelang hari sebelum yudisium kelulusan tiba. Acara ini yang di tunggu-tunggu kami semua karena menjadi sebuah resepsi yang harus melibatkan dekorasi indoor dan outdoor yang begitu wahh! Mewah, namun sederhana dan juga melibatkan pekerja bagian dekorasi PG dan PSA. Its so amazing! Ya, karena dekorasi PG kami rindu banget yang namanya art,kerja malem-malem.
Oke,dari pihak dekorasi PG kami melibatkan Sabren,Fajrin,Hajr,Miya,Eno yang kadang kalau diajak musti gengsi banget yah,maklumlah..ngerasa gak faniyyah banget sih…tapi justru rasa faniyyah itu udah terasa di hati kami para ARTFAMZ yang mau berbagi. Yaps seperti biasa kami ikut kerja dengan anak mantingan, Kediri, tapi kadang sih salah satu dari rombongan mereka egois,jelek-jelekin kami,but we its keep strong only,yang penting kami dapet kerja and kerja bareng-bareng itu sudah cukup. Ya, kerjanya sih.. cukup buat bunga mawar dari kertas krep warna ungu,violet,putih dengan jumlah yang tak bisa di hitungkan! Lalu di taburi gliter ungu,silver.dan itu kami tekuni waktu acara seminar,setelah acara di depan kamar,siang sampai malem sambil celoteh gak jelas sebagai pengusir sepi.
3 hari setelah itu,dari anak mantingan sudah selesai wakaf background terbaru cukup  finishing dan pasang  langsung di aula besar.dan hari itu pula pembacaan khutbatul wada tiap individu. Sebelumnya malam itu sudah di beri pengarahan oleh kyai tentang cara menulis kata-kata perpisahan untuk pondok ini dengan bahasa arab yang baik lalu di kumpulkan di malam itu juga dan bagi insya’ terbaik akan di panggil untuk di bacakan di depan teman-teman semua esok hari. Dan esok hari pun tiba, seperti biasa jam 8 kumpul di aula. Tapi ana kejebak telat..hehehe..coz semalem ikut bantuin dekorasi untuk besok maka ketiduran sampai jam 8 tepat but I have taken bath! Haha. Sebelum berangkat ke audiotorium udah kena mobilitasi dari ustadzah..gara-gara saja sepatu pantopelku tertukar,hilang diambil orang, jadi rempong banget wat nyari itu sepatu sampai ana ngambil punya orang yang gak tahu asal usul sepatu ini milik siapaa gitu. Abiz itu sampai di audiotorium kucing-kucingan dengan ustadzah riayah,KMI di sana..hahaha ( emang di ma’had seperti ini!)
Setelah selesai pembacaan khutbatul wada’,kami dari GP3 kumpul depan rayon Sudan dandi situ pula bunda kami ustdh.Nu’tih dan ustdh.Lia ingin membuat sesuatu yang terakhir untuk kami ya, bisa saja ini adalah perkumpulan terkhir kami semua sampai nyanyi lagu “terimakasihku” karya teman kami Dini Nadzifah  lagu yang dinyanyikan waktu DA 588 dan “Hand in Hands Together” lagu koor yang dinyanyikan waktu PG 689. Dan disitu bunda Lia celoteh tentang bunda Nu’tih yang kabarnya akan menikah beberapa bulan lagi.”wahhh!! bunda undangan jangan lupa!”teriak kami semua bersahut sahutan. Dan masih banyak lagi celoteh dari kami dan ustadzah musyrifah..its so sweet, sebab biasanya kami sering banget di tegur,di marahin,di cuekin terutama dengan bunda Nu’tih yang sosok baik,manis namun tegas dalam hal apapun .bener-bener muslimah tangguh ya..subhanallah..
 lanjut lagi lah..untuk dekorasi out door. Bagi kami sih even lelah,ngantuk tapi kami suka kerja.sedang yang lain tidur..hikz nasib.( sekamar berisi 20 anak udah sumpek apalagi banyak barang plus berantakan banget).siang emang ana istirahat di masjid baru malem abiz magrib ikut kerja masang bunga-bunga.Rela banget sampai isya’ dan gak ikut sholat tarawih,coz dekorasinya sih butuh orang untuk ikut kerja agar terselesaikan dengan cepat sebelum jam 8 malam mulai. Ya, mungkinlah the power of kepepet harus di gunakan lagi sampai dimarah-marahin ustadzah tapi kami cuek aja yang penting dekorasinya selesai. Eh malah selesainya tepat setelah sholat tarawih dan banyak yang berdatangan antara wali murid dan teman-teman yang sudah begitu cantik dan rapi dengan seragam tadris,pengajar. warna violet. Duh, malunya sampai kami buru-buru pulang,sholat,ganti dan berangkat bareng even perut emang masih keroncongan sebab cukup makan berbuka puasa saja.
Suasana acara di aula seperti apa? Ikuti lagi yuk kisahku disini..
Makasih udah sempatin baca! To be continue yak…



0 komentar:

Posting Komentar